.
.
.

Seorang ayah dan anaknya berjalan kaki bersama di suatu gunung. Tiba-tiba si anak terjatuh dan karena sakit ia berteriak, ” Aaahhhhhh ! ” Ia heran karena mendengar suara teriakannya seakan ditiru dari satu tempat, ” Aaahhhhhh ! “.

Karena heran, ia kembali berteriak, ” Siapa kau ? “
Ia menerima jawaban, ” Siapa kau ? “
Karena marah, ia berteriak, ” Pengecut ! “
Ia menerima jawaban, ” Pengecut ! “
Ia melihat kepada ayahnya dan ayahnya berkata, ” Anakku, perhatikanlah “.
Kemudian si ayah berteriak, ” Aku bangga kepadamu ! ” dan suara tersebut menjawab, ” Aku bangga kepadamu ! “
Sekali lagi si ayah berteriak, ” Kau adalah sang juara ! ” dan suara tersebut menjawab, ” Kau adalah sang juara ! “.
Si anak terkejut, tetapi ia tidak mengerti.
Kemudian, ayahnya menjelaskan, ” Orang menyebutnya gema, tetapi sesungguhnya inilah HIDUP. Ia mengembalikan semua yang kau katakan atau kerjakan. Hidup kita hanya suatu pantulan dari tindakan kita. Jika kau ingin lebih dihargai di dunia, ciptakan rasa menghargai lebih dahulu dalam hatimu. Jika kau ingin lebih berkemampuan di dalam kelompokmu, tingkatkan kemampuanmu. Hubungan ini berlaku untuk semuanya, dalam semua segi kehidupan. Hidup akan mengembalikan semua yang kau berikan untuknya “.
” Hidupmu bukanlah suatu kebetulan.  Hidupmu merefleksikan engkau.”

Ingin Artikel ini Langsung dikirim ke Email
Sertakan Email Anda di Kolom bawah ini:

Delivered by FeedBurner

Labels:

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.